Profil Desa Rendeng
Ketahui informasi secara rinci Desa Rendeng mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Rendeng, Gebang, Purworejo. Ulasan lengkap potensi pertanian terpadu, perannya sebagai salah satu sentra peternakan Sapi Peranakan Ongole (PO), geliat UMKM lokal, serta penyajian data demografi dan pemerintahan desa terbaru.
-
Sistem Pertanian Terpadu
Mengintegrasikan sektor pertanian tanaman pangan dengan peternakan secara sinergis, di mana limbah satu sektor menjadi input produktif bagi sektor lainnya.
-
Sentra Peternakan Sapi PO
Dikenal sebagai salah satu desa basis pengembangan dan pembibitan Sapi Peranakan Ongole (PO), jenis sapi unggulan khas Purworejo.
-
Ekonomi Berbasis Komunitas
Perekonomian desa digerakkan oleh kelompok-kelompok tani dan ternak yang solid, mendorong produktivitas dan kesejahteraan bersama.
Di tengah lanskap agraris Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Desa Rendeng memantapkan dirinya sebagai sebuah model desa agribisnis yang unggul. Desa ini tidak hanya menggantungkan hidup dari hasil panen padi dan palawija, tetapi juga telah berkembang menjadi salah satu sentra penting bagi peternakan Sapi Peranakan Ongole (PO), rumpun sapi unggul yang menjadi kebanggaan daerah. Melalui penerapan sistem pertanian terpadu, masyarakat Desa Rendeng berhasil menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan antara tanaman dan ternak.Keberhasilan Desa Rendeng merupakan cerminan dari kerja keras, visi dan kemampuan komunitasnya dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada. Desa ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian dan peternakan tradisional dapat bertransformasi menjadi sebuah mesin ekonomi yang modern dan efisien ketika dikelola dengan pengetahuan dan semangat kebersamaan. Profil ini akan mengupas secara mendalam bagaimana Desa Rendeng membangun identitasnya sebagai desa pertanian terpadu dan pusat peternakan yang prospektif.
Kondisi Geografis yang Mendukung Pertanian Campuran
Secara geografis, Desa Rendeng dianugerahi kontur tanah yang ideal untuk pengembangan sistem pertanian campuran (tanaman pangan dan peternakan). Wilayahnya terdiri dari hamparan dataran rendah yang subur untuk lahan persawahan serta area tegalan atau darat yang sedikit lebih tinggi, yang cocok untuk ditanami palawija dan pakan ternak. Berdasarkan data resmi, luas wilayah Desa Rendeng tercatat sekitar 130 hektare (Ha).Penggunaan lahan di desa ini terkelola dengan baik untuk mendukung dua sektor utama tersebut. Sawah-sawah irigasi menjadi andalan untuk produksi padi, sementara lahan tegalan dimanfaatkan secara fleksibel untuk tanaman jagung, singkong, atau hijauan pakan ternak. Secara administratif, Desa Rendeng memiliki batas-batas wilayah yang jelas dengan desa tetangganya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Winonglor. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Gebang. Sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gintungan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Mlaran. Lokasi yang strategis ini memudahkan akses distribusi hasil pertanian dan peternakan ke pasar kecamatan.
Demografi, Pemerintahan, dan Visi Agribisnis
Menurut data kependudukan terakhir, Desa Rendeng dihuni oleh sekitar 1.850 jiwa. Dengan luas wilayah 1,30 km², maka tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 1.423 jiwa per km². Mayoritas penduduk desa ini berprofesi sebagai petani sekaligus peternak, sebuah identitas profesi ganda yang menjadi ciri khas masyarakatnya. Keterampilan dalam bercocok tanam dan beternak diwariskan secara turun-temurun dan terus dikembangkan seiring waktu.Pemerintahan Desa Rendeng, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan jajaran perangkatnya, menunjukkan visi yang kuat dalam pengembangan sektor agribisnis. Program-program desa banyak diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan. "Visi kami ialah menjadikan Rendeng sebagai desa agribisnis yang mandiri dan modern. Kami mendorong sinergi di mana pertanian dan peternakan saling mendukung secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani-peternak kami," ungkap salah satu perwakilan pemerintah desa.Visi ini diwujudkan melalui dukungan terhadap kelompok tani dan ternak, fasilitasi penyuluhan, serta pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan usaha tani dan jaringan irigasi.
Jantung Peternakan: Pelestarian dan Pengembangan Sapi PO
Keistimewaan utama Desa Rendeng terletak pada perannya sebagai salah satu pusat peternakan Sapi Peranakan Ongole (PO). Sapi PO merupakan rumpun sapi lokal hasil persilangan yang telah lama dikembangkan di Purworejo dan dikenal memiliki daya tahan tubuh yang kuat, adaptif terhadap lingkungan lokal, serta memiliki kualitas daging yang baik. Bagi masyarakat Rendeng, beternak Sapi PO bukan sekadar aktivitas ekonomi, tetapi juga bagian dari upaya melestarikan aset genetik daerah.Hampir setiap keluarga petani di desa ini memiliki beberapa ekor sapi yang dipelihara di kandang belakang rumah atau di kandang komunal. Kegiatan peternakan ini dikelola secara serius melalui wadah kelompok ternak. Di dalam kelompok, para peternak saling berbagi pengetahuan mengenai teknik pembibitan, pakan yang baik, hingga penanganan penyakit. Program-program pemerintah seperti inseminasi buatan (IB) juga aktif dimanfaatkan untuk menghasilkan bibit-bibit sapi yang berkualitas unggul. Keberadaan Sapi PO menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi warga, baik dari penjualan sapi bakalan, sapi potong, maupun sebagai tabungan hidup keluarga.
Sistem Pertanian Terpadu: Sinergi Tanaman dan Ternak
Kecerdasan komunal masyarakat Desa Rendeng terlihat jelas dalam penerapan sistem pertanian terpadu. Mereka tidak melihat pertanian dan peternakan sebagai dua unit usaha yang terpisah, melainkan satu kesatuan yang saling memberi manfaat. Konsep ini berjalan dalam sebuah siklus yang efisien dan ramah lingkungan.Siklus ini dimulai dari lahan pertanian. Setelah panen padi, jerami yang biasanya menjadi limbah tidak dibuang atau dibakar, melainkan diolah menjadi pakan ternak (fermentasi jerami) yang bernutrisi. Limbah dari tanaman lain seperti daun jagung atau singkong juga dimanfaatkan sebagai pakan. Selanjutnya, ternak sapi menghasilkan kotoran yang sangat berharga. Kotoran ternak ini dikumpulkan dan diproses menjadi pupuk kandang (pupuk organik) berkualitas tinggi. Pupuk organik inilah yang kemudian digunakan untuk menyuburkan kembali lahan pertanian pada musim tanam berikutnya.Model ini memberikan banyak keuntungan. Ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang mahal dapat dikurangi, kesuburan tanah terjaga dalam jangka panjang, dan biaya produksi menjadi lebih efisien. Sistem ini merupakan wujud nyata dari pertanian berkelanjutan yang telah dipraktikkan secara turun-temurun.
Geliat Ekonomi Lokal dan UMKM Pendukung
Aktivitas utama di bidang pertanian dan peternakan turut menumbuhkan geliat ekonomi turunan di Desa Rendeng. Berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) muncul untuk mendukung dan mengolah hasil dari dua sektor tersebut. Beberapa warga mulai merintis usaha pengolahan pupuk organik kemasan yang siap jual, memberikan nilai tambah dari limbah ternak.Di sisi lain, melimpahnya hasil pertanian juga mendorong munculnya UMKM di bidang kuliner. Ibu-ibu rumah tangga banyak yang memproduksi aneka makanan ringan tradisional untuk dijual di pasar atau dititipkan di warung. Potensi pengolahan daging sapi, seperti pembuatan abon atau dendeng, juga mulai dilirik sebagai peluang usaha di masa depan. Geliat ekonomi lokal ini membantu menciptakan lapangan kerja dan mendiversifikasi sumber pendapatan warga.
Infrastruktur dan Kehidupan Sosial Komunitas Petani-Peternak
Pembangunan infrastruktur di Desa Rendeng terus berjalan untuk menopang aktivitas ekonomi warganya. Akses jalan desa dan jalan usaha tani berada dalam kondisi yang cukup baik untuk kelancaran transportasi. Jaringan listrik dan sinyal telekomunikasi juga telah menjangkau seluruh wilayah. Untuk mendukung sektor peternakan, beberapa kelompok telah memiliki kandang komunal dan unit pengolahan pupuk sederhana.Kehidupan sosial masyarakatnya sangat erat. Aktivitas di kelompok tani (poktan) dan kelompok ternak menjadi ajang silaturahmi sekaligus pusat pertukaran informasi. Semangat gotong royong sangat kental, terutama dalam kegiatan pertanian seperti saat musim tanam atau panen. Kehidupan komunal yang solid inilah yang menjadi fondasi keberhasilan program-program pembangunan di tingkat desa.
Proyeksi Masa Depan: Menuju Desa Sentra Agribisnis Modern
Desa Rendeng memiliki masa depan yang sangat cerah sebagai desa agribisnis. Dengan fondasi sistem pertanian terpadu yang sudah mapan dan keunggulan di sektor peternakan Sapi PO, langkah selanjutnya adalah modernisasi dan peningkatan skala. Pengembangan merek kolektif untuk "Sapi PO Rendeng" atau "Pupuk Organik Rendeng" dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing produk mereka di pasar yang lebih luas.Penerapan teknologi peternakan modern, seperti pencatatan silsilah ternak secara digital atau pemanfaatan pakan konsentrat pabrikan sebagai suplemen, dapat lebih meningkatkan produktivitas. Selain itu, potensi agrowisata edukatif juga terbuka lebar, di mana pengunjung dapat datang untuk belajar secara langsung mengenai sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan.Dengan terus menjaga semangat inovasi dan kebersamaan, Desa Rendeng tidak hanya akan menyejahterakan warganya, tetapi juga berpotensi menjadi desa percontohan bagi pengembangan agribisnis terpadu di Kabupaten Purworejo.